Twitter

Lomban Lepas 100 Ribu Benih Ikan di Perairan Pulau Serena

Posted by Nova Jessica - -

Tribun Manado - Jumat, 2 Desember 2011 20:38 WITA

Wakil_Walikota,_Kapolres_dan_Dirjen_perikanan_tangkap_yang_diwakili_direktur_sumber_daya_ikan_agus_budiman_melihat_100_ribu_benih_ikan_yang_akan_dilepas._._.jpg
TRIBUNMANADO/CHRISTIAN WAYONGKERE
 Wali Kota Bitung, Kapolres Bitung dan Dirjen Perikanan Tangkap yang diwakili Direktur Sumber Daya Ikan Agus Budiman melihat 100 ribu benih ikan yang akan dilepas.





Laporan Wartawan Tribun Manado Christian Wayongkere

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Asosiasi kapal perikanan Nasional (AKPN) Sulut menggelar syukuran laut masyarakat nelayan dengan melakukan tabur benih ikan di perairan pulau Serena Kota Bitung, Jumat (02/12/2011).

Menurut panitia pelaksana Noldy Lamalo kegiatan ini sebagai wujud pelaksanaan festival selat Lembeh yang digelar tahun 2010 lalu. "Kegiatan Festival Selat Lembeh dibuat sederhana dengan tabur bunga dan benih ikan di perairan Pulau Serena," kata Noldy.

Dijelaskannya dipilihnya kegiatan ini ketimbang Festival Selat Lembeh karena diwaktu yang bersamaan Kota Bitung melaksanakan lomba Bitung Internasional Triathlon. "Ada 100 ribu benih ikan masing-masing ikan Karapu, Kakap, Malalugis, Goropa, dan Beby Tuna yang kami lepas," tuturnya.

Sementara itu menurut Dirjen perikanan tangkap kementrian perikanan dan kelautan RI yang diwakili oleh Direktur sumber daya ikan Ir Agus Budiman mengapresiasi kegiatan yang dilakukan asosiasi ini yang peduli terhadap ikan. "Sejak digemakan tahun 2011 lalu di Selat Lembeh saat ini banyak asosiasi yang mulai peduli dengan ikan," kata Budiman.

Kedepan kementrian perikanan dan kelautan RI akan melaksanakan program kedepan. "Kami akan melaksanaklan program membangun apartemen ikan yang terbuat dari tumpukan plastik yang ditaruh dibawah laut," tuturnya.

Program ini akan dilaksanaklan setiap tahun dibangun diatas belahan hektar. Dijelaskannya program ini sudah dibuktikan di kota Pekalongan dimana ada pantai yang air keruh dan berpolisi serta dikembangkan program ini banyak ikan yang berkumpul. "Kami akan kembangkan di 33 Provinsi, dengan harapan akan mulai diterapkan di kota Bitung," tandasnya.

Terpisah pengusaha perikanan kota Bitung Josep Maringka (Keon) mengatakan untuk kegiatan tabur bunga sebagai penghormatan kepada para nelayan yang telah gugur dalam mata pencariannya sebagai nelayan. "Kalau kegiatan seperti ini sudah menjadi agenda tahunan, dan tahun depan sudah ada agenda serupa," kata Keon.

Dari amatan Tribun Manado pelaksanaan tabur bunga dan beni ikan diikuti oleh wakil walikota Bitung Max Lomban, Kapolres Bitung AKBP Satake Bayu SIK, Camat Aertembaga, ketua AKPN Sulut Rudy Walukow, dan Kadis Perikanan dan Kelautan kota Bitung menuju lokasi tabur bunga dan benih ikan di perairan pulau Serena dengan menggunakan kapal KM Sinar Bahari.

Setibanya di lokasi satu persatu benih ikan dilepas ke laut oleh tamu undangan yang hadir. Lomban memberi apresiasi pada kegiatan ini karena sangat bermanfaat untuk para Nelayan dan masyarakat dalam mengkonsumsi ikan. "Apa yang kita tabur saat ini nanti setelah dia bertambah banyak akan di tuwai," katanya.(crz)

Dibebaskan, 17 Nelayan yang Ditahan di Malaysia

REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN--Sebanyak 17 nelayan Langkat Sumatera Utara, dari 23 nelayan yang ditahan Tentara Maritim Malaysia, akan dibebaskan dan dikembalikan ke daerah itu pada Selasa.

"Pembebasan ke-17 nelayan tersebut sudah kita terima informasinya," kata Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan Tangkap Dinas Perikanan dan Kelautan Langkat, Ali Mukti Siregar di Stabat, Selasa.

Direncanakan mereka akan dikembalikan ke Sumatera Utara melalui Bandar Polonia Medan dari Penang Malaysia, sekitar pukul 18.30 WIB dan akan diterima langsung oleh Menteri Perikanan dan Kelautan.

Selanjutnya, para nelayan diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara danKabupaten Langkat. "Kemudian 17 nelayan akan dibawa langsung ke Stabat," katanya.

Ali Mukti menjelaskan bahwa pembebasan ke-17 nelayan tersebut sesuai dengan laporan petugas Konsulat Jenderal Republik Indonesia Pulau Penang Malaysia.

Dari pemeriksaan yang dilakukan, memang benar 23 nelayan memasuki perairan Malaysia, namun 17 nelayan ketika ditangkap walaupun melanggar wilayah perairan Malaysia, tidak sedang melakukan operasi penangkapan ikan.

Sementara yang enam nelayan lagi melakukan operasi penangkapan ikan berdasarkan rekaman komputer petugas maritim Malaysia. Keenam nelayan iu masih ditahan dan menunggu keputusan persidangan Mahkamah Malaysia, kata Ali Mukti Siregar.

Adapun ke 17 nelayan Langkat yang dibebaskan dan dipulangkan itu terdiri dari Mukhlis (31/nakhoda), Samsudi (24/ABK), Hermansyah Putra (30/ABK), Muhammad Rio (21/ABK). Kemudian Andi (23/ABK), Julpian (41/ nakhoda, Sahrial (30/ABK), Safrizal (38/ABK), M Ridwan (22/ABK), M Ridwan (32) dan Zulham (27/ABK).

Selain itu, turut juga dipulangkan Lana (21/ABK), Iqbal Rinanda (21/nakhoda), Ervan (21/ABK), M Reza (20/ABK) dan Bambang Kurniawan Safriadi (25/ABK). Mereka merupakan penduduk Kelurahan Sei Bilah Kecamatan Sei Lepan Kabupaten Langkat.

Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan Tangkap, Ali Mukti Siregar menyampaikan bahwa enam orang nelayan lagi belum bisa dipulangkan, karena masih menunggu proses persidangan.
"Mereka masih ditahan di penjara Pulau Penang Malaysia dan masih dalam proses persidangan," katanya.

Keenam nelayan itu ketika ditangkap Tentara Maritim Malaysia mempergunakan motor PB 649, yang terdiri dari Andi Syahputra (38) nakhoda, penduduk Jalan Sei Bilah Gang Meriam Lingkungan V Kelurahan Sei Bilah Kecamatan Sei Lepan, Langkat.

Bersamanya Andi Syahputra turut ditahan Fajar Setiawan (19/ABK), Safrizal (38/ABK), Rizal (28/ABK), M Nasir (34/ABK) dan Sandri Hasan (24/ABK). Keenam nelayan ini merupakan penduduk Kelurahan Sei Bilah Kecamatan Sei Lepan, Langkat.

Leave a Reply

Followers

About Me

Foto Saya
Nova Jessica
Lihat profil lengkapku

Sponsors

JAM

FASILITAS PENGUNJUNG

Popular Posts

Bagaimanakan pendapat anda tentang Blog ini??