Twitter

Ekspor Perikanan Melebar Ke Timur Tengah dan Afrika

Posted by Nova Jessica - -

Setelah melakukan terobosan ekspor produk perikanan ke sejumlah negara besar, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KemenKP) mulai melirik pasar prospektif lainnya, seperti Timur Tengah dan Afrika. Kedua kawasan ini merupakan pasar yang cukup menjanjikan karena keduanya memiliki perkembangan ekonomi yang sangat pesat. Kedua kawasan tersebut memiliki nilai impor produk perikanan dunia mencapai USD 1,07 milyar, sedangkan Indonesia tahun 2007 baru dapat mengekspor ke Timur Tengah dan Afrika masing-masing sebesar USD 44,2 juta dan USD 42,5 juta. Demikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad pada acara pelepasan ekspor produk perikanan Indonesia ke Timur Tengah dan Afrika, di Surabaya, Provinsi Jawa Timur, pekan lalu. Memperluas akses pasar domestik dan internasional merupakan salah satu grand strategi KemenKP dalam rangka mewujudkan visinya menjadikan Indonesia sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan terbesar pada tahun 2015. Salah satu upaya untuk memperluas pasar internasional adalah dengan membidik Timur Tengah dan Afrika sebagai peluang pasar baru produk perikanan, tegas Fadel. Selama ini, pasar produk perikanan Indonesia hanya bertumpu pada Jepang, Amerika dan Eropa sebanyak 70 persen, sedangkan ke negara-negara ASEAN hanya sebesar 12 persen dan 11 persen ke Asia Timur (Cina, Korea Selatan dan Taiwan), serta sisanya ke Afrika, Amerika Latin, eks Eropa Timur, dan Timur Tengah. Kawasan Afrika dan Timur Tengah merupakan pasar yang potensial di masa mendatang dilihat dari jumlah penduduk dan kondisi ekonomi. Pasar Timur Tengah merupakan pasar yang menjanjikan dengan faktor infrastruktur, transportasi, posisi geografis Timur Tengah yang strategis sebagai penghubung perdagangan dengan negara/kawasan lain, tradisi hubungan sosio-kultural historis dengan Indonesia, dan posisi sebagai negara kaya. Produk perikanan Indonesia yang diekspor ke Timur Tengah dan Afrika adalah tuna beku, tuna kaleng, tilapia beku, salem pasifik, cumi-cumi dan sotong. Selain itu, udang beku, kepiting, terasi, kerupuk udang, bekicot kaleng, bandeng beku dan petis juga merupakan produk perikanan Indonesia yang diekspor ke kedua kawasan tersebut. Beberapa negara utama saat ini yang penyuplai produk perikanan ke negara-negara Timur Tengah dan Afrika adalah Thailand, China, dan Belgia. Dalam rangka mendukung peningkatan ekspor produk perikanan, KemenKP semenjak tahun 2008 telah melaksanakan penerbitan Health Certificate (HC) berbasis In Process Inspection 1 hari di LPPMHP Surabaya dan DKI Jakarta, dan saat ini telah berkembang di 5 (lima) propinsi lain (Sumatera Utara, Lampung, Bali, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan). Pada tahun 2010, seluruh LPPMHP ditargetkan dapat melayani HACCP dengan penerbitan HC 1 hari. 




Nelayan Kabupaten Buol Tingkatkan Keterampilan Melalui Pelatihan Penangkapa

 

BPPP Aertembaga sebagai Unit Pelaksana Teknis Pusat, Kementerian Kelautan dan Perikanan  yang mempunyai wilayah pengembangan meliputi 6 Provinsi yaitu, Provinsi Sulut, Provinsi Gorontalo, Provinsi Sulteng, Provinsi Sulbar, Provinsi Sulsel, Provinsi Kaltim didalamnya terdapat 75 Kabupaten Kota, serta mempunyai tugas menyiapkan SDM perikanan yang terampil. Bekerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah menyelenggarakan pelatihan dibidang penangkapan ikan dengan alat tangkap Purse Seine bagi nelayan yang berlangsung dari tanggal 24 s.d 29 September 2011.

 

Pelatihan Pembesaran Ikan Mas di BPPP Aertembaga

 Ikan mas (cyprinus carpio,L) merupakan spesies ikan air tawar yang termasuk dalam famili cyprinidae yang sudah lama di budidayakan dan terdomestikasi dengan baik. Diantara jenis ikan air tawar, ikan mas merupakan ikan paling populer dimasyarakat. Selain dikenal dengan nama ikan mas, juga dikenal dengan nama ikan karper atau ikan tombro. Budidaya ikan mas memiliki prospek ekonomi yang menjanjikan karena ikan mas memiliki cita rasa yang enak, sehingga banyak disukai konsumen. Selain itu ikan mas juga memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat sehingga sangat baik untuk dibudidayakan.

 

TABALONG SARABA KAWA BUDIDAYA IKAN

 Dalam budidaya perikanan terdapat beberapa permasalahan konvensional yang biasa dihadapi dalam meningkatkan produktivitas yaitu masalah penyakit, kualitas air, pakan, kualitas benih yang baik bahkan masalah pemasaran hingga akses permodalan. Dengan demikian diperlukan pelatihan untuk menambah kompetensi para pembudidaya ikan.

 

 

 

 

Leave a Reply

Followers

About Me

Foto Saya
Nova Jessica
Lihat profil lengkapku

Sponsors

JAM

FASILITAS PENGUNJUNG

Popular Posts

Bagaimanakan pendapat anda tentang Blog ini??