Twitter

OPTIMASI KEUNTUNGAN USAHA PENANGKAPAN IKAN TUNA DI INDONESIA (Studi Kasus di PT. Perikanao Samudra Besar, Benoa, Bali)

Posted by Nova Jessica - -

Subsektor argoindustri merupakan salah satu prioritas yang perlu dikembangkan dalam pembangunan nasional, tertitanm dad subsektor perikanan yang dapat mendatangkan devisa negara. Salah satu laktomya adalah industri tersebut berbasih pada sumberdaya thin dan sedikit mengantungkan bahan baku dad impor. Agroindustri sektor perikanan tersehut adalah Industri Wan Tuna, merupakan komoditas ekspor unggulan kedua setelah Udang, pada tahun 1995 nilai ekspor Ikan Tuna sebesar US $ 208.950. Penelitian ini bertujuan antara lain untuk menganalisis; jumlah pengoperasian kapat yang optimal dalam ukuran yang berbeda serta jumlah produksi yang dihasilkan, tingkat keuntungan maksimum yang dapat dicapai, dan alokasi pengunaan faktor-faktor kendala. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan sifat studi kasus, yaitu difokuskan pada pada usaha untuk mendapatkan solusi optimal usaha penangkapan Ikan Tuna di PT. Perikanan Samudera Besar (PSB) , Benoa, Bali, Indonesia, digunakan pendekatan linear programing. Analisis data dari optimasi usaha penangkapan tuna ini menggunakan program komputer LINDO (Linier Interactive Discrete Optimiser), yang meliputi analisis optimal dengan perolehan nilai primal. nilai reduced cost dan nilai slack or surplus dari sumberdaya yang digunakan serta analisis sensitivitas atau kepekaan. Dan hasil analisis menunjukkan bahwa ; Tingkat keuntungan usaha penangkapan ikan tuna di PT. Perikanan Samudera Besar, Benoa, Bali selama satu tahun sebesar Rp. 2.490.344.000,-. Dari kapal yang dimiliki optimal untuk pengoperasian kapal yang dimiliki antara lain : 6 unit kapal ukuran 60 GT, 2 unit kapal ukuran 40 GT, dan 2 unit kapal ukuran 15 GT, sedangkan tmtuk kapal 100GT bemilai no!. Basil tangkapan sebagian besar jenis ikan tuna untuk kualitas ekspor (seperti Bigeye, Bluefin, Yellowfin, Meka dan Marlin) hams dihasilkan secara optimal, karena sumberdaya tuna tersebut akan meningkatkan keuntungan perusahaan, dan tidak akan menurunkan tingkat keuntungannya. Faktor kendala yang dialokasikan untuk tenaga kerja masih belum optimal, karena baru dimanfaatkan tenaga kerjanya sebanyak 280 orang dun masih sisa 40 tenaga kerja yang menganggur dad 320 orang tenaga kerja yang ada. Kendala biaya pengoperasian yang ditetapkan sebesar Rp. 6.934.512.000,- ntasih memiliki sisa sebesar Rp. 5.188.684.000,- dal' hanya Rp. 1.745.828.000,- yang baru dipakai. Kendala ketersediaan sumberdaya ikan tuna untuk beherapa ikan tuna antara lain; Bigeye baru dimanfaatkan sebesar 1,48%, Yelloujin 0,09%, Blue/in 1,13 %, Meka 1,47 %, Marlin ,13 % dan Albacore 1,37 % sehingga pemanfaatan potensi tersebut masih kecil, maka untuk meningkatkan keuntungan perlu ditambah potensi yang ada pada perusahaan tersehut, seperti joinlah kapal, anggaran biaya dan jumlah tenaga kerja.
Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions:Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Marine Science
ID Code:22455
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:04 Oct 2010 10:48
Last Modified:04 Oct 2010 10:48

Leave a Reply

Followers

About Me

Foto Saya
Nova Jessica
Lihat profil lengkapku

Sponsors

JAM

FASILITAS PENGUNJUNG

Popular Posts

Bagaimanakan pendapat anda tentang Blog ini??